1.14.2009

HUT SPSI DI KABUPATEN SUKABUMI

Selama beberapa tahun terakhir ini SPSI Kabupaten Sukabumi selalu mengadakan perayaan Hari Ulang Tahun SPSI. Dua tahun yang lalu SPSI mengadakan perayaan HUT SPSI Ke-34 di Wisma Delima Parungkuda - Sukabumi yang dibuka secara resmi oleh Bupati Sukabumi, Drs. Sukmawijaya, dan diisi dengan beberapa acara diantaranya : Seminar Ketenagakerjaan, hiburan, happening art yang menggambarkan kehidupan buruh di sukabumi, Sunatan Massal dan Open Tournament Bola Voli Antar Perusahaan yang memperebutkan Piala Bergilir Bupati dan hadiah jutaan rupiah.
Untuk tahun lalu, Kegiatan HUT SPSI Ke-35 SPSI diadakan di Lapangan Karang Tengah Cibadak - Sukabumi dan sama dibuka secara resmi oleh Bupati Sukabumi dengan diisi oleh beberapa kegiatan diantaranya upacara peringatan puncak HUT SPSI, Bakti Sosial Donor Darah, Panggung Hiburan dan Open Tournament Bola Voli Antar Perusahaan II.
Antuasiasme anggota dan masyarakat pada perayaan HUT Ke-35 SPSI tahun lalu cukup tinggi. Acaranya sendiri diikuti oleh riburan buruh dan berbagai Federasi Serikat Pekerja Anggota (FSPA - SPSI) yang tersebar di beberapa sektor dan perusahaan yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Sedangkan untuk tahun ini peringatan HUT SPSI Ke-36 rencananya akan dipusatkan di Lapangan Sekarwangi Cibadak - Sukabumi yang akan diisi oleh Bakti Sosial Donor Darah, Panggung Hiburan dan beberapa acara lainnya.

Marketing dan Membangun Eksistensi Organisasi
Merayakan peringatan HUT SPSI memang bukan merupakan hal yang mudah apalagi di tengah situasi krisis seperti ini, bahkan mungkin sebagan orang menganggapnya terkesan berlebihan.
Tapi harus dipahami bahwa organisasi, serikat pekerja atau SPSI itu hanyalah barang abstrak yang mati dan tidak bergerak. Perlu digarap dan dipelihara, perlu dipasarkan dan di-announcement ke publik khususnya para pekerja/kaum buruh sebagai konstituen utamanya.
Kebesaran sejarah masa lalu saja tidak cukup untuk mempertahankan eksistensi SPSI hari ini. Perlu aktor-aktor organisasi yang dinamis dan visioner yang harus terus meningkatkan peran SPSI terhadap buruh, pengusaha, pemerintah dan masyarakat luas.
Disamping kegiatan-kegiatan rutin untuk pemberdayaan serikat pekerja seperti advokasi dan pendampingan, pendidikan dan latihan dan sejenisnya, nampaknya peringatan HUT SPSI perlu juga diadakan. Untuk menunjukkan ke publik bahwa kita ini masih ada dan akan terus ada. Dan juga untuk merefleksikan dari perjalanan panjang yang sudah lama dilalui. Sehingga kita bisa melakukan revitalisasi atas keberadaan kita SPSI, sebagai serikat yang paling lama dan paling tua di Indonesia.
Sekali lagi kita tidak bisa terus mengatakan : ‘Babe Gue dulu jadi Presiden, jadi menteri, jadi orang paling kaya sekampung, jadi juragan ikan dan sebagainya’ .
Tapi yang terpenting hari ini kita bisa apa, dan apa yang sudah kita lakukan untuk mempertahankan generasi terdahulu kita yang sudah melahirkan dan membersarkan SPSI. Dan yang terpenting, apa yang sudah kita lakukan untuk memperjuangkan nasib kaum buruh? Karena kita adalah mereka dan mereka adalah kita.
Hidup buruh! Hidup SPSI!
Mengabdilah terus untuk pekerja!