1.16.2009

Jamsostek Tak Mencapai Target Laba di 2008

Sumber : Koran Kontan, Rabu 7 Januari 2009

Pengelola uang pekerja, PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), mengaku gagal memenuhi target perolehan keuntungan tahun 2008. Manajemen Jamsostek beralasan, sulit mencapai target laba di saat pasar keuangan sedang terguncang hebat seperti sekarang.

Di awal tahun 2008, manajemen Jamsostek memasang target laba bersih tahun lalu sebesar Rp 1,117 triliun. Namun di awal 2009, Jamsostek memprediksi hanya mampu mendulang laba Rp 949,45 miliar sepanjang 2008.

Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga menuturkan, target laba meleset karena investasi Jamsostek yang berbentuk saham mengalami kerontokan. Hotbonar pernah memperkirakan nilai investasi Jamsostek di pasar saham dan obligasi anjlok tak kurang dari Rp 4 triliun.

Sebagai catatan, per 31 Oktober 2008, nilai investasi Jamsostek sebesar Rp 63 triliun. Perinciannya, 45% investasi ditempatkan di obligasi, 17%-18% di saham, 32%-33% di deposito. Investasi di reksadana sebesar 3%. Selebihnya adalah investasi di properti dan investasi lainnya. "Tahun ini, Jamsostek akan mengurangi porsi investasi di saham," kata Hotbonar.

Hotbonar juga pernah memperkirakan, nilai dana kelolaan Jamsostek sampai akhir 2008 sebesar Rp 65 triliun, turun dari target semula pada awal 2008 yaitu Rp 70 triliun.

Dalih lain penyebab target laba tidak terpenuhi adalah tak tercapainya target penambahan anggota aktif hingga 2,5 juta peserta. "Dari angka target yang dipasang, hanya 90% yang tercapai," katanya. Sebagai catatan, jumlah buruh yang menjadi peserta Jamsostek hingga September 2008 mencapai 8,1 juta buruh.

Manajemen Jamsostek boleh berdalih kondisi pasar modal yang anjlok sebagai biang kerok kegagalan mencapai target. Tapi Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil berpendapat lain. Kinerja PT Jamsostek tidak bisa optimal lantaran tim manajemen tidak kompak. Pengelola Jamsostek tak satu suara saat memilih investasi.

Untuk memperbaiki kinerja Jamsostek, Kantor Menteri Negara BUMN pun melakukan pergantian anggota direksi di akhir tahun lalu. Tiga direksi baru Jamsostek adalah Djoko Sungkono sebagai direktur umum dan sumber daya manusia, Elvyn G. Masassya sebagai direktur investasi, dan Karsanto sebagai direktur kepatuhan dan manajemen risiko.